Menurut kodratnya manusia adalah
makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang
berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya
dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan
dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu
bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,
juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan
(interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai
manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Diperkuat dengan dalil Aristoteles mengatakan Manusia itu Zoon Politicon yang artinya satu individu dengan individu lainnya saling membutuhkan satu sama lain sehingga keterkaitan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedang menurut Freud,super-ego pribadi manusia sudah mulai dibentuk ketika ia berumur 5-6 tahun dan perkembangan super-ego tersebut berlangsung terus menerus selama ia hidup. Super-ego yang terdiri dari atas hati nurani, norma-norma, dan cita-cita pribadi itu tidak mungkin terbentuk dan berkembang tanpa manusia itu bergaul dengan manusia lainnya, sehingga sudah jelas bahwa tanpa pergaulan sosial itu manusia itu tidak dapat berkembang sebagai manusia seutuhnya.
Diperkuat dengan dalil Aristoteles mengatakan Manusia itu Zoon Politicon yang artinya satu individu dengan individu lainnya saling membutuhkan satu sama lain sehingga keterkaitan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedang menurut Freud,super-ego pribadi manusia sudah mulai dibentuk ketika ia berumur 5-6 tahun dan perkembangan super-ego tersebut berlangsung terus menerus selama ia hidup. Super-ego yang terdiri dari atas hati nurani, norma-norma, dan cita-cita pribadi itu tidak mungkin terbentuk dan berkembang tanpa manusia itu bergaul dengan manusia lainnya, sehingga sudah jelas bahwa tanpa pergaulan sosial itu manusia itu tidak dapat berkembang sebagai manusia seutuhnya.
Disamping sebagai makhluk yang
unik, manusa juga menjadi makhluk social. Makhluk sosial adalah makhluk yang
tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan kehadiran orang lain. Sebagai makhluk
sosial ia memiliki tabiat suka kerjasama dan bersaing sekaligus. Jika dalam
bekerjasama dan bersaing mereka berlaku fair (terbuka) maka harmoni sosial akan
tercipta. Tetapi jika mereka bersaing secara tidak fair (tertutup) maka konflik
antar manusia bisa terjadi. Sebagai makhluk social manusia merindukan harmoni
social (perdamaian) tetapi juga tak pernah berhenti dari konflik. Desain
manusia sebagai makhluk social bukan fikiran manusia, tetapi juga berasal dari
Tuhan Sang Pencipta. Kitab Suci penuh dengan pesan-pesan harmoni sosial; antara
lain:
a. Bahwa manusia itu diciptakan Tuhan memiliki identitas
bersuku-suku, berbangsa-bangsa, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki oleh masing-masing etnis, tetapi perbedaan itu dimaksud untuk menjadi
sarana pergaulan, saling mengenal dan saling bekerjasama dalam kebaikan
(ta'aruf) (QS. al Hujurat : 13)
b. Sebagai makhluk sosial, manusia pasti membutuhkan orang
lain, dan bagaimana sosok kedirian seorang manusia terbentuk oleh lingkungan
yang menjadi sosiokulturnya. Manusia menjadi manusia jika ia berkumpul dengan
manusia. Manusia menjadi siapa tergantung pengalamannya dengan siapa.
c. Bahwa di hadapan Tuhan, manusia diperlakukan sama dalam
martabat kemanusiaannya.Tuhan tidak memandang identitas etnis (bahasa, warna
kulit) dan sosok fisiknya sebagai suatu kelebihan. Hanya takwa (kualitas
rohani) manusia yang dinilai oleh Tuhan. (QS. al Hujurat:13). Tuhan tidak
menilai rupa dan warna kulit, tetapi hatinya yang dinilai (hadits).
d. Bahwa pergaulan sosial dan silaturrahmi dapat menumbuhkan
rasa indah dalam kehidupan serta menimbulkan suasana dinamis dan merangsang
pertumbuhan ekonomi.
e. Bahwa berfikir positif kepada orang lain akan meringankan
beban hidup. Sebaliknya buruk sangka dan curiga/berfikir negatip kepada orang
lain hanya akan mempersempit ruang lingkup pergaulan, memojokkan diri sendiri.
Berfikir negatip dan buruk sangka bukan hanya merugikan secara psikologis,
tetapi juga secara ekonomi, yakni menjadi kontra produktif.
f. Bahwa Tuhan yang Maha Pengasih itu telah memberi kepada
manusia begitu banyak kenikmatan yang tak terhitung jumlah dan nilainya (al
kautsar). Adanya perbedaan kapasitas pada manusia (pintar-bodoh, kaya miskin,
lancar-tersendat, dan sebagainya.) merupakan bagian dari ujian dan tantangan
hidup yang di dalamnya terkandung hikmah yang tak ternilai.
g. Kesanggupan seseorang untuk mengambil hikmah dari
keragaman keadaan, akan membuat hidupnya menjadi indah dan dinamis, sebaliknya
dendam, iri hati dan dengki hanya akan menguras energi, bagaikan api yang
membakar dirinya (amal ibadahnya) dan membakar orang lain (fisik, psikis dan
materiil)
h. Iri hati yang positip hanya ada pada dua hal, yaitu:
(1) iri kepada orang yang
dianugerahi Tuhan harta banyak, tetapi ia menggunakan hartanya itu untuk kemaslahatan masyarakat dan hal-hal
lain yang terpuji.
(2) iri kepada orang
yang dianugerahi Tuhan ilmu yang banyak, dan orang itu mengamalkan ilmunya
serta mengajarkannya kepada orang lain.
Tanpa bantuan manusia lainnya,
manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain,
manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia
tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku
manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c. Manusia
memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi
manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Telah berabad-abad konsep manusia
sebagai makhluk sosial itu ada yang menitikberatkan pada pengaruh masyarakat
yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis,
yang terdiri dari:
1. Dorongan
untuk makan.
2. Dorongan
untuk mempertahankan diri.
3. Dorongan
untuk melangsungkan jenis.
Dari tahapan diatas menggambarkan
bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana
antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan
membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh
manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam
perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam
arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari:
1. Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia
menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri
manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
2. Penghematan tenaga dimana ini merupakan tindakan meniru
untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja manusia
dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita
lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam
kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia
itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk
dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu
sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosialadalah adanya suatu bentuk interaksi sosial
didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan
manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor
personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
- Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi
bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
- Harga diri yang rendah. Ketika kondisi
seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki
hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut
dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan
moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
- Isolasi sosial. Orang yang terisolasi
harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar
terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.
Di dalam kehidupannya, manusia
tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi
dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin
berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang
interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup
sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup
dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung
konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan
positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak
manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu.
Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan
bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti
saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi
badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin
diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain
pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan, dan
berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat
diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam
suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi,
manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan
mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh
manusia.Imanuel Kantmengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia
karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan
menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan
dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi
penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi
seseorang.
Dengan
demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup
bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam
memenuhi kebutuhan rohani.
hei kawan, karena kita ini mahasiswa gundar, tolong ya blognya dikasih link UG, seperti:
BalasHapus- www.gunadarma.ac.id
- www.studentsite.gunadarma.ac.id dan lain lain
karna link link tersebut mempengaruhi kriteria penilaian mata kuliah soft skill.
Selain itu, Yuk kita ikut lomba 10 kategori lomba khusus bagi mahasiswa Universitas Gunadarma Edisi Desember 2012 ini diperuntukkan bagi mahasiswa S1 dan D3. Tersedia 100 pemenang, atau 10 pemenang untuk setiap kategori.
Link: http://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php?stateid=shownews&idn=755
Oh iya, kalian nggak mau ketinggalan kan untuk update terhadap berita studentsite dan baak? Maka dari itu, yuk pasang RSS di Studentsite kalian.. untuk info lebih lanjut bagaimana cara memasang RSS, silahkan kunjungi link ini:
http://hanum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5